Breaking News

Senin, 22 Februari 2016

Petakan potensi pegawai bimas islam gelar assesment

Bimas Islam terus berupaya memperbaiki kualitas SDM dan menyusun pemetaan pegawai. Selama satu pekan ini, dari tanggal 15 hingga 22 Februari, secara bergiliran seluruh pegawai Ditjen Bimas Islam mengikuti assessment yang digelar di ruang auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jalan MH.Thamrin, Jakarta. Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin mengatakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting terhadap kelangsungan organisasi. “Meski didukung oleh infrastruktur yang memadai, dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih, namun jika SDM yang dimiliki lemah, maka kecil kemungkinan akan berguna,” kata mantan rektor IAIN Gorontalo itu. Ditambahkan Amin, selain peningkatan integritas, perlu juga dilakukan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi maupun kompetensi setiap pegawai dalam menghadapi tantangan modernisasi di masa-masa yang akan datang. Guru besar UIN Makassar itu menerangkan, pelaksanaan assessment ini dilakukan untuk memotret peta potensi SDM pemangku jabatan fungsional umum yang merujuk kepada ‘karakteristik terdalam’ yang mencakup kepribadian dan prilaku, serta prediksi kinerja. “Assesment ini memotret potensi JFU dengan merujuk pada ‘Karakteristik terdalam’ yaitu bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat pada seseorang, serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Selain itu juga merujuk pada prediksi kinerja dengan menggunakan standar dan kriteria-kriteria tertentu,” terangnya. Sementara itu, Kasubbag Kepegawaian Ditjen Bimas Islam, Eni Suciati menjelaskan bahwa metode pelatihan dalam assessment ini meliputi experiental learning yang menekankan pada pengolahan pengalaman dan penemuan pengetahuan, serta metode workshop dalam bentuk diskusi dan studi kasus. “Assesment pegawai saat ini menjadi kebutuhan Bimas Islam untuk memperoleh data terkait kualitas SDM. Assesment ini merupakan metode untuk menilai kompetensi dan potensi seseorang sejak dini sehingga hasil dari assessment ini dapat digunakan unyuk peneglolaan SDM, baik untuk pola karir, pengembangan, manajemen talenta, rekruitmen, maupun perencanaan organisasi ke depan,” Katanya. Rijal Setyawan, seorang pegawai yang mengikuti assessment pada hari pertama berharap assessment ini menjadi referensi bagi penempatan pegawai sehingga didapatkan model penempatan pegawai yang sesuai dengan jargon‘right man on the right place’. “Harapan saya hasil assessment ini benar-benar menjadi referensi bagi pemetaan pegawai Ditjen Bimas Islam ke depan,” katanya. (sigit/bimasislam) - See more at:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar